11:56 PM -
The Great Story of Muhammad
No comments
Bertemu Seorang Yang Sedang Duduk
Setelah melakukan shalat dua raka’at di Masjidil Aqsa,
Mereka (Rasulullah & Jibril) naik ke langit,
Sesampainya di perbatasan langit pertama,
Jibril meminta izin masuk.
Mereka (Rasulullah & Jibril) naik ke langit,
Sesampainya di perbatasan langit pertama,
Jibril meminta izin masuk.
“Siapa yg bersamamu ini?” tanya penjaga langit pertama itu
| Muhammad, kata Jibril
“Apakah dia Rasul (seorang utus)?”
| Ya, dia telah diutus
Maka dibukakan pintu langit untuk kami.
| Muhammad, kata Jibril
“Apakah dia Rasul (seorang utus)?”
| Ya, dia telah diutus
Maka dibukakan pintu langit untuk kami.
••
Hadits ini juga bantahan bagi orang yg “Memaksakan kehendak ingin tampil keren”
yg mentafsirkan bahwa maksud dari
“Allah menciptakan langit tujuh tingkat”
itu adalah lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer dst..
“wuiih, keren kan sesuai dengan sains”
| Keren apanya? Salah tafsir kok keren.
Hadits ini juga bantahan bagi orang yg “Memaksakan kehendak ingin tampil keren”
yg mentafsirkan bahwa maksud dari
“Allah menciptakan langit tujuh tingkat”
itu adalah lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer dst..
“wuiih, keren kan sesuai dengan sains”
| Keren apanya? Salah tafsir kok keren.
Dalam hadits itu sekilas terpapar bahwa batasan langit memiliki pintu & penjaga (ada fisiknya). Sedangkan lapisan udara di atas planet bumi tidak memiliki fisik, bangunan atau pintu.
Realita memang “Tafsir Ilmiah” (Mentafsirkan al-Qur’an berdasarkan teori ilmiah dan sains) paling digemari oleh masyarakat umum, terkesan keren.
Padahal secara metodologi, mentafsirkan al-Qur’an dengan sains adalah metodologi yang sangat lemah.
Sains itu sifatnya hipotesa,
Jika suatu saat timbul teori baru,
konsekuensinya al-Qur’an akan dianggap salah.
Padahal sang pentafsir yg salah.
Janganlah kita ini jadi orang yg hanya interest dgn al-Qur’an saat ada sains yg (seakan) sesuai,
lantas jd sekedar,
“wah itu udah ada tuh di al-Qur’an”
trus setelah itu?
al-Qur’annya disimpen lagi di lemari.
lantas jd sekedar,
“wah itu udah ada tuh di al-Qur’an”
trus setelah itu?
al-Qur’annya disimpen lagi di lemari.
Keren itu,
jika metodologi kita sesuai dengan metodologinya para Sahabat Nabi dalam ber-Islam.
jika metodologi kita sesuai dengan metodologinya para Sahabat Nabi dalam ber-Islam.
Orang barat saja bangga dalam beberapa disiplin ilmu berpedoman pada pondasi ilmu yg dirancang “orang zaman dulu” seperti Aristotle, Plato, Socrates dll
Lalu apa knp kita tak bangga ber-Islam dgn metode yg dirumuskan orang-orang yg berguru pada Nabi?
••
»» Kembali ke LapTOP ««
Setelah melewati pintu langit pertama,
“Kemudian saya bertemu dg seseorang yg sedang duduk,
Jika melihat ke arah kanan maka beliau tertawa,
••
»» Kembali ke LapTOP ««
Setelah melewati pintu langit pertama,
“Kemudian saya bertemu dg seseorang yg sedang duduk,
Jika melihat ke arah kanan maka beliau tertawa,
Jika melihat ke arah kiri maka beliau menangis,
Kemudian dia menyambutku,
"Selamat datang Nabi yang Shalih, Anakku yang Shalih"
Kemudian Jibril berkata kepadaku,
"Itu adalah Adam."
THE GREAT STORY OF MUHAMMAD #IsraMi'raj
~ Bersambung
0 comments:
Post a Comment