Tuesday, May 12, 2015

Sejenak Merenungi Pertanyaan Sang Humaira

Sembari bersandar mesra di bahu sang suami, tanyanya;
"Pernahkah kau alami hari yg lebih berat daripada hari perang Uhud?"
••
Ya, peristiwa Uhud
Saat pasukannya dipukul mundur oleh lawan,
Kala beliau kehilangan paman & 70 Sahabat setianya yg menjadi syuhada.
Sunggu hari yg berat.
| Jernih kiranya pertanyaan sang Khumaira yg menganggap Uhud adalah hari terberat.
Namun ternyata bagi beliau صلى اللّه عليه وسلم ada yg lebih berat dari hari itu.
•• Kapan?
Yaitu saat di Thaif,
Ya, di Thaif.
Saat dakwah beliau dibalas dgn dusta, lemparan batu & pengusiran.
•• Adakah lemparan batu lebih berat dari rantai besi yg membelah pelindung kepala & menancap di pelipisnya serta Perangkap tajam mencocor lututnya ketika perang Uhud? ••
Bukan.. Bukan itu..
Yg berat bagi sang Rasul Allah bukan lemparan batu,
bukan pula saat dia ruku' lalu lehernya dijerat,
bukan pula kala dia sujud kemudian kepalanya diinjak,
bukan pula ketika punggungnya dituangi kotoran unta.
Yg berat adalah tawaran dari Jibril yang datang di Thaif,
Saat dua malaikat menawarkan diri untuk mengangkat gunung & ditimpakan pd mereka yg menyakiti,
Kala dalam gemuruh sakitnya lahir & batin, peluang pelampiasan dibentangkan baginya,
Ketika wewenang membinasakan orang-orang yg menyakitinya digenggam penuh.

Ilustrasi
Namun keputusannya adalah "Tidak!"
Harapannya "Semoga dari sulbi mereka keluar keturunan-keturunan yg beriman kepada Allah"
Padahal,
Dia diizinkan, dihalalkan & diridhai untuk berkata "Ya!"
lalu gemuruh runtuh gunung yg menimpa musuh "menghibur" hatinya.
Terujilah jiwanya, terbuktilah cintanya & tampaklah kemuliaannya.
Itulah saat kemuliaan dakwah memenangi batin yg gemuruh.
Walau gemuruh sakit lahir & batin, namun yg tumpah ruah tetaplah cinta.


اللّهمّ صلّ وسلّم عل نبيّنا محمّد
~ LAPIS-LAPIS KEBERKAHAN

Monday, May 11, 2015

Setengah Ketampanan Adam

Di langit pertama,
Beliau صلى اللّه عليه وسلم bertemu Adam عليه السّلام yg tertawa jika melihat ke arah kanan & menangis jika melihat ke arah kiri.

Di sebelah kanan dia melihat keturunannya menjadi penghuni surga,
Di sebelah kiri dia melihat keturunannya menjadi penghuni neraka.

Kemudian naik lagi ke langit kedua,
Pertanyaan sama disampaikan seperti pertanyaan penjaga langit pertama.
Mereka masuk.

Di sana ada Isa al-Masih bin Maryam عليه السّلام
"Ia tidak terlalu tinggi & tidak terlalu pendek, kulitnya segar kemerah-merahan seakan baru keluar dari tempat mandi." | HR. Muslim

Di langit ketiga,
Nabi bertemu Yusuf عليه السّلام,
Yg menarik adalah ketika bertemu Yusuf.

Nabi mengabarkan bahwa,
"Ternyata beliau (Yusuf) diberi setengah ketampanan." | HR. Muslim

Ibnu Katsir رحمه الله menjelaskan bahwa yg dimaksud "setengah ketampanan" adalah setengah dari ketampanannya Adam عليه السّلام | al-Bidayah wa an-Nihayah
Dari sini jelas bahwa Nabi Adam lebih tampan dari Yusuf.

••
Sehingga keliru orang yg mengamalkan membaca surat Yusuf saat hamil (katanya) agar anaknya tampan.
Minimal ada dua kekeliruan;
| Pertama,
Adam lebih tampan dari Yusuf, lantas mengapa tdk membaca ayat ttg Nabi Adam saja jika memang beranggapan membaca ayat ttg Nabi yg tampan akan membuat anak jadi tampan.

| Kedua,
Amalan itu bukan berasal dari Nabi, jika amalannya bukan dari Nabi maka fadilahnya pun dipertanyakan.

Namun tdk mengapa seorang wanita hamil menyibukkan membaca al-Qur'an krn penelitian menunjukkan bahwa janin bisa merespon suara dari luar.
Jika yg terdengar adalah bacaan al-Qur'an diharapkan kebaikan & keberkahannya akan mempengaruhi janin.

••


THE GREAT STORY OF MUHAMMAD #IsraMi'raj
~ Bersambung

Bertemu Seorang Yang Sedang Duduk

Setelah melakukan shalat dua raka’at di Masjidil Aqsa,
Mereka (Rasulullah & Jibril) naik ke langit,
Sesampainya di perbatasan langit pertama,
Jibril meminta izin masuk.
“Siapa yg bersamamu ini?” tanya penjaga langit pertama itu
| Muhammad, kata Jibril
“Apakah dia Rasul (seorang utus)?”
| Ya, dia telah diutus
Maka dibukakan pintu langit untuk kami.

••
Hadits ini juga bantahan bagi orang yg “Memaksakan kehendak ingin tampil keren”
yg mentafsirkan bahwa maksud dari
“Allah menciptakan langit tujuh tingkat”
itu adalah lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer dst..
“wuiih, keren kan sesuai dengan sains”
| Keren apanya? Salah tafsir kok keren.

Dalam hadits itu sekilas terpapar bahwa batasan langit memiliki pintu & penjaga (ada fisiknya). Sedangkan lapisan udara di atas planet bumi tidak memiliki fisik, bangunan atau pintu.
Realita memang “Tafsir Ilmiah” (Mentafsirkan al-Qur’an berdasarkan teori ilmiah dan sains) paling digemari oleh masyarakat umum, terkesan keren.
Padahal secara metodologi, mentafsirkan al-Qur’an dengan sains adalah metodologi yang sangat lemah.

Sains itu sifatnya hipotesa,
Jika suatu saat timbul teori baru,
konsekuensinya al-Qur’an akan dianggap salah.
Padahal sang pentafsir yg salah.
Janganlah kita ini jadi orang yg hanya interest dgn al-Qur’an saat ada sains yg (seakan) sesuai,
lantas jd sekedar,
“wah itu udah ada tuh di al-Qur’an”
trus setelah itu?
al-Qur’annya disimpen lagi di lemari.

Keren itu,
jika metodologi kita sesuai dengan metodologinya para Sahabat Nabi dalam ber-Islam.
Orang barat saja bangga dalam beberapa disiplin ilmu berpedoman pada pondasi ilmu yg dirancang “orang zaman dulu” seperti Aristotle, Plato, Socrates dll
Lalu apa knp kita tak bangga ber-Islam dgn metode yg dirumuskan orang-orang yg berguru pada Nabi?
••

»» Kembali ke LapTOP ««
Setelah melewati pintu langit pertama,
“Kemudian saya bertemu dg seseorang yg sedang duduk,
Jika melihat ke arah kanan maka beliau tertawa,
Jika melihat ke arah kiri maka beliau menangis,
Kemudian dia menyambutku,
"Selamat datang Nabi yang Shalih, Anakku yang Shalih"

Kemudian Jibril berkata kepadaku,
"Itu adalah Adam."

THE GREAT STORY OF MUHAMMAD #IsraMi'raj
~ Bersambung

Belum Mi'raj (Tetapi) Ada Shalat

Terkait peritiwa Isra Mi'raj memang hal ini menjadi diskusi menarik,
Bagaimana Nabi صلى اللّه عليه وسلم shalat begitu tiba di Masjidil Aqsa padahal saat itu belum mendapat perintah Shalat.

Anas ibn Malik رضي الله عنه menyampaikan dlm hadits yg panjang ttg Isra Mi'raj,
bahwa Nabi صلى اللّه عليه وسلم  bersabda,
"...kemudian aku masuk ke Masjidil Aqsa & aku shalat 2 raka'at di sana..." (HR. Muslim)

» Terlepas dr perbedaan para ahli sirah & hadits  bahwa beliau saat itu shalat sendiri atau mengimami para Nabi.
(Adapun yg menjadi rujukan saya ketika menulis bahwa Nabi Muhammad mengimami Nabi-Nabi lainnya adalah Raheequl Makhtum & The Great Story of Muhammad)
Kita tak perlu memperdebatkan masalah itu krn substansi dr kisah ini bukan untuk memperdebatkan masalah itu
«

Yg pasti beliau shalat di Masjidil Aqsa sebelum Mi'raj.
Terkait ini, para Ulama menjelaskan bahwa sebelum adanya peritiwa Isra Mi'raj, ibadah shalat memang sudah dikenal. Berdasar pd firman Allah (yg turun sebelum peristiwa Isra Mi'raj),
"Wahai org yg berselimut! Bangunlah pd malam hari..." (QS. Al-Muzzammil: 1-2)
» Ahli tafsir sepakat bahwa perintah "Bangunlah pd malam hari" adalah perintah untuk Shalat malam.

Tatacara shalat Nabi sebelum peristiwa Isra Mi'raj adalah seperti apa yg disampaikan oleh Syaikh Ibn Utsaimin, yaitu "وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب"

Ulama sepakat bahwa shalat wajib pertama yg dilakukan Nabi صلى اللّه عليه وسلم setelah peritiwa Isra Mi'raj adalah Shalat Dzuhur di Makkah.

وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب

Shalat Bersama Para Nabi

Sesampainya di Masjidil Aqsa,
Nabi صلى اللّه عليه وسلم terkejut ketika di sana telah menunggu para Nabi,
Dari Adam sampai Isa عليه السّلام.

Para Nabi berdiri berbaris untuk shalat di Bait al-Maqdis.
"Majulah wahai Muhammad!"
Kata Jibril meminta Muhammad menjadi Imam shalat.
Selesai shalat, Nabi melihat ke arah para Nabi & teringat firman Allah سبحانه وتعالى;
"Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yg telah Kami utus sebelum kamu, 'Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan selain Allah Yang Maha Pengasih untuk disembah?'" | QS. Az-Zukhruf: 45

••
Sesungguhnya saat Nabi Muhammad memimpin shalat, hal itu merupakan isyarat bahwa mereka (para Nabi) telah menyerahkan jabatan imam sekaligus penuntun umat kepada beliau.
••

Masjidil Aqsa memiliki arti penting bagi kaum Muslimin,
Ia adalah pijakan Nabi sebelum Mi'raj ke langit paling tinggi,
Ia juga merupakan kiblat pertama umat Muslim,
Hal ini petanda bagi kaum Muslimin agar senantiasa mencintai Masjidil Aqsa dan Bait al-Maqdis (Palestina),
Karena ia merupakan tempat yg diberkati & disucikan.

THE GREAT STORY OF MUHAMMAD #IsraMi'raj
اللّهمّ صلّ وسلّم عل نبيّنا محمّد


Secepat "al-Barq"

Sunyi senyap,
Malam menggantung di langit Makkah,
Gelap menyelimuti kota ditingkahi desir angin yg membawa hawa dingin.
Seorang anak manusia kedatangan tamu agung,


Muhammad صلى اللّه عليه وسلم terkejut,
Dia melihat Jibril عليه السّلام datang,
Bukan di Gua Hira seperti kali pertama,
Namun di rumahnya.

Tanpa mukadimah,
Terucap, "Tawaflah di Ka'bah sebanyak tujuh kali" kata Jibril.
Tanpa berkata-kata,
Beliau bergegas meninggalkan rumah,
Menembus pekat malam,
Melawan dingin yg mengigit.
Setiba di Ka'bah, beliau lgsg bertawaf,
Tujuh putaran tawaf,

Tetiba sesosok hewan putih ada di hadapannya,
'Buraq' ...
Dinami 'Buraq' karena kecepatannya yg menyamai 'al-Barq' (kilat).
Nabi segera bersiap menungganginya,
Namun hewan itu terus bergerak.
"Tenanglah! Demi dzat yg jiwaku di tangan-Nya, engkau tidak akan ditunggangi kecuali oleh orang baik." Kata Jibril

Nabi langsung menaikinya,
Diikuti oleh Jibril dari belakang menuju Masjidil al-Aqsa.
Sesampai di Masjidil al-Aqsa,
Nabi menambatkan 'Buraq'nya pd sebuah batu.



Kedatangan beliau ke Masjid al-Aqsa tanpa diketahui orang disekelilingnya adalah suatu mukjizat,
Karena saat itu Masjidil al-Aqsa sedang dikepung pasukan Romawi dari segala penjuru.


•• THE GREAT STORY OF MUHAMMAD #IsraMi'raj

Kejar Paham (Bukan) Kejar Setoran

Ulama-ulama terdahulu mengatakan:

ﻧﺰﻝ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻟﻴﻌﻤﻞ ﺑﻪ ﻓﺎﺗﺨﺬﻭﺍ ﺗﻼﻭﺗﻪ ﻋﻤﻼ


“al-Qur’an itu diturunkan untuk diamalkan.
Oleh karenanya, bacalah al-Qur’an untuk diamalkan.”



Syaikh Ibnul Qayyim رحمه الله dalam Zaadul Ma’ad membawakan bahasan berikut ini:
"Manakah yang lebih utama, membaca Al Qur’an dengan tartil (perlahan sesuai tajwid dan makhorijul hurf) sehingga sedikit bacaan yang dihasilkan ataukah membaca Al Qur’an dengan cepat dan banyak yang dibaca?"

| Beliau menukil pendapat sebagai berikut:
Menurut Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas رضي الله عنهما, membaca Al Qur’an dengan tartil dan penuh tadabbur (perenungan) itu lebih utama daripada membaca Al Qur’an dengan cepat meskipun dihasilkan banyak bacaan. 

Karena memang maksud membaca Al Qur’an adalah memahami dan merenungkan isinya, juga ditambah dengan bisa mengamalkan kandungannya.

Sedangkan membaca dan menghafal Al Qur’an adalah jalan untuk bisa memahami maknanya.
Itulah mengapa, yang disebut ahli Al Qur’an
adalah yang paham dan mengamalkan isi al-Qur’an (bukan hanya sekedar baca atau bukan
sekedar menghafal). 

Walaupun ahli al-Qur’an di sini belum menghafal Al Qur’an.
Adapun jika ada yang menghafalkan Al Qur’an
namun tidak memahami dan juga tidak
mengamalkan isinya, maka ia bukanlah ahli al-Qur’an walau dia piawai membacanya.
Para ulama yang berpendapat pentingnya
tadabbur dibanding banyak qiro’ah (baca) juga
memberikan alasan lain bahwa iman tentu saja
sebaik-baik amalan. 

| Memahami Al Qur’an dan merenungkannya akan membuahkan iman.
Baca, pahami dan amalkan serta ajarkan... Khatam dan Hafal bukanlah tujuan utama.

"Sebaik-baiknya kalian adalah yg belajar al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)


بارك الله فيك

Kisah Tentang Kebun

Mengapa Tidak Kamu Katakan, “Mäsyäa Allah, lä quwwata illä billah”

Alkisah, ada dua orang yg masing-masing memiliki kebun.
Orang pertama, memiliki kebun anggur & kebun kurma.
Diantara kedua kebunnya itu dialiri sungai. Dia juga memiliki kekayaan yg besar.
Dia berkata kepada temannya (yg kebunnya sedikit)
“Hartaku lebih banyak & pengikutku lebih banyak”
Lantas temannya itu diajak masuk ke dalam kebunnya, lalu dia berkata dengan sombong,
“Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya”

| Karena kesombongannya itu, akhirnya sang teman menasihati,
“kenapa ketika melihat kebunmu yang luar biasa itu, tidak kamu katakan saja 
‘Sungguh, atas kehendak Allah semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dari pertolongan Allah’”



| Sang teman pun berujar, “Semoga Rabb-ku memberikan kepadaku kebun yg lebih baik & semoga dia membinasakan kebunmu”

Akhirnya dibinasakan kebun dan harta orang yg sombong itu.
| Hanya penyesalan yg tersisa, “Seharusnya dahulu aku tidak menyekutukan Tuhanku dengan sesuatu pun”

Sumber: (QS. al-Kahfi [18]: 32-45)

| Begitulah, kadang kita terlupa bahwa harta yg kita miliki adalah pemberian Allah. Usaha/bisnis yg kita lakukan adalah bagian dari sebab yg Allah skenariokan sebagai jalan tersampainya rejeki pada kita.

| Terkadang dengan cashflow & busines plan yg super, trend pertumbuhan ekonomi yg terus naik, malah membuat takabur “bisnis ini akan terus bertumbuh & tidak akan bangkrut”
• Kesombongan pun terlengkapi dengan merendahkan orang lain, “Omset anda hanya segini?” -dengan nada & isyarat merendahkan-

Takutlah pada Allah | Jika Dia mampu membuat seorang “kaya mendadak” maka Dia pun mampu membuat orang “miskin mendadak”

Maka ketika melihat harta yang melimpah, katakanlah “Mäsyäa Allah, lä quwwata illä billah" [Sungguh, atas kehendak Allah semua ini terwujud, tidak ada kekuatan kecuali dari pertolongan Allah]

بارك الله فيك

Anda Tertipu

Firman Allah سبحانه وتعالى:

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ (7) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)
 
“Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap.”
(QS. Al-Insyirah [94]: 7-8)

| Tdk dimungkiri bahwa dalam mengarungi kehidupan di dunia, manusia memiliki aktifitas yg beragam.

| Waktu merupakan anugerah yg agung bagi manusia, karena dengannya kita diberi kesempatan & peluang untk memperbaiki diri.

• Kata فَرَغْتَ maksudnya adalah فراغ (waktu luang). Inilah karunia Allah.
Tidak ada istilah “tdk sempat ibadah krn sibuk” krn selalu ada waktu luang untk beribadah.

• Ibnu katsir رحمه الله ttg ayat ini menjelaskan maksudnya, “Jika engkau telah selesai dr urusan duniamu & segala kesibukannya serta berhenti darinya (ada waktu luang); maka bangkitlah untk beribadah, berdiri dgn penuh semangat & konsentrasi serta ikhlaskan niat karena Allah.”

-- Tidak ada istilah “blm ada waktu luang untk beribadah” --
Yang ada adalah ANDA TERTIPU.

Sabda Nabi صلى اللّه عليه وسلم:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ,

“Dua kenikmatan yg kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari)
• kita selalu punya waktu luang untk beribadah, namun kita tertipu tak menyadarinya bhw kita sedang memiliki waktu luang.



Nabi صلى اللّه عليه وسلم menasihati agar memanfaatkan yg lima sebelum lima, salahsatunya “manfaatkan waktu luangmu, sebelum datang waktu sibuk”

وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب
بارك الله فيك

Time is (Not) Money

Firman Allah سبحانه وتعالى;
"Wal 'Ashr (Demi waktu),
Sesungguhnya manusia benar-benar dalam keadaan merugi,
Kecuali orang-orang yg beriman, mengerjakan amal shalih & saling menasihati untuk kebenaran serta menasihati untuk kesabaran."
| QS. Al-'Ashr




Imam Syafi'i رحمه الله mengatakan,
"Andai dalam al-Qur'an tidak ada ayat motivasi selain surat ini, maka ini saja sudah mencukupi."

Allah سبحانه وتعالى bersumpah demi waktu.
| Dalam al-Qur'an, sesuatu yg Allah gunakan dalam lafadz sumpahnya menunjukkan bahwa agungnya hal tersebut & pentingnya sesuatu yg akan disampaikan yg menjadi sebab sumpah Allah tersebut.

•• Saya beri analogi ••
Jika hari ini anda mendapat voucher belanja gratis 1 M, lantas anda tidak menggunakan untuk apapun, sedangkan besok tidak berlaku, perasaan rugi seperti apa yg terbayang?

Pun begitu waktu,
Dalam Islam, "Time is (not) Money" but "Time is ur Life"
Ya, seperti juga yg dikatakan Hasan al-Bashri رحمه الله,
"Kalian adalah kumpulan waktu"


Dalam surat al-'Ashr ditegaskan betul bahwa kita benar-benar dlm keadaan rugi jika waktu yg diberikan pd kita tak dimanfaatkan untuk keimanan, amal shalih & saling menasihati.

Hidup itu bagaimana kita memanfaatkan & mengisi waktu antara satu azan dgn azan lainnya.
"Menyia-nyiakan waktu lebih buruk daripada kematian,
karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah & negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskanmu dari dunia & penghuninya." | Ibnul Qayyim رحمه الله


Beriman, beramal shalih & saling menasihati.
» Isi waktumu dgn tiga hal inilah kunci keberuntungan hidup

لا حول ولا قوة إلا بالله

Adab Menuju Masjid



| BERWUDHU
Nabi صلى اللّه عليه وسلم bersabda:
“Jika seseorang wudhu dengan sempurna, kemudian menuju masjid, maka Allah akan mencatat setiap langkahnya sebagai pahala untuknya, mengangkat derajatnya dan menghapuskan dosanya” (HR. Muslim)
• Tekstual hadis ini menunjukkan bahwa yg utama adalah kita sudah dalam keadaan berwudhu ketika berjalan menuju masjid. 

| BERPAKAIAN BAGUS
Allah سبحانه وتعالى berfirman:
“Wahai bani Adam, gunakanlah perhiasan kalian setiap kali menuju masjid...” (QS. Al-A’raf: 31)

| TIDAK TERGESA-GESA
Abu Qatadah رضي الله عنه berkata; “Saat kami sedang shalat bersama Nabi, tiba-tiba beliau mendengar suara kegaduhan beberapa orang. Sesudah menunaikan shalat beliau mengatakan;
“Apa yang terjadi pada kalian?”
Mereka menjawab, “Kami tergesa-gesa menuju shalat.”
Rasulullah menegur mereka, “Janganlah kalian lakukan hal itu. Apabila kalian mendatangi shalat maka hendaklah berjalan dengan tenang dan rakaat yang kalian dapatkan shalatlah dan rakaat yang terlewat sempurnakanlah” (HR. Bukhari & Muslim)

| MEMBACA DOA
Diantara doa yang diajarkan Nabi صلى اللّه عليه وسلم adalah

اللّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِيْ نُوْراً، وَفِي لِسَانِي نُوْراً، وَفِي سَمْعِي نُوْراً، وَفِي بَصَرِي نُوْراً، وَمِنْ فَوْقِي نُوْراً، وَمِنْ تَحْتِي نُوْراً، وَعَنْ يَمِيْنِي نُوْراً، وَعَنْ شِمَالِي نُوْراً، وَمِنْ أَمَامِي نُوْراً، وَمِنْ خَلْفِي نُوْراً، وَاجْعَلْ فِي نَفْسِي نُوْراً، وَأَعْظِمْ لِي نُوْراً، وَعَظِّم لِي نُوْراً، وَاجْعَلْ لِي نُوْراً، وَاجْعَلْنِي نُوْراً، اللّهُمَّ أَعْطِنِي نُوْراً، وَاجْعَلْ فِي عَصَبِي نُوْراً، وَفِي لَحْمِي نُوْراً، وَفِي دَمِي نُوْراً، وَفِي شَعْرِيْ نُوْراً، وَفِي بَشَرِيْ نُوْراً


Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lisanku, cahaya bagi pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, cahaya di jiwaku, perbesarlah cahayaku, jadikanlah untukku cahaya, jadikanlah aku penuh cahaya, ya Allah berikanlah aku cahaya.
(Hisnul Muslim - Dr. Said bin Wahf Al-Qahthani)

| MASUK MASJID MENDAHULUKAN KAKI KANAN
Anas ibn Malik رضي الله عنه mengatakan;
“Termasuk ajaran Nabi صلى اللّه عليه وسلم adalah ketika Anda masuk masjid, anda mendahulukan kaki kanan dan ketika keluar Anda mendahulukan kaki kiri.” (HR. Hakim)

| BERDOA KETIKA MASUK MASJID
بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ
Bismillah, shalawat dan salam untuk Rasulillah. (HR. Ibnu Sunni & Abu Daud)
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Ya Allah, buka-kanlah pintu rahmatmu untukku. (HR. Muslim)

| SHALAT DUA RAKA'AT SEBELUM DUDUK
Nabi صلى اللّه عليه وسلم bersabda;
“Apabila kalian masuk masjid, jangan duduk, sampai shalat dua rakaat.” (HR. Muslim)


بارك الله فيك

Wahai Paman, Yang Mana Abu Jahl?

Perang Badar makin berkecamuk,
Di barisan pasukan Muslim ada dua anak muda dari kalangan Anshar,
Mu'awwadz & Mu'adz ibn Afra.
Keduanya belum pernah melihat sosok Abu Jahal,
Yg mereka tahu hanyalah bahwa Abu Jahal adalah orang yg menyakiti & menghina Rasulullah.
Mereka pun mendatangi Abdurrahman ibn 'Auf,
"Wahai paman, yg mana Abu Jahal?"

| Kalian mau apa? Tanya Abdurrahman ibn 'Auf

"Aku dengar dia menyakiti & menghina Rasulullah. Demi Allah, jika aku bertemu dgnnya, tak akan kubiarkan dia lolos sampai dia atau aku yg menemui kematian." Kata salah seorang dr anak muda itu

•• Marah..
Begitulah seharusnya kita jika Rasulullah dihina. Bukan malah membela sang penghina dgn dalih "Kebebasan bereskpresi" ••

Abdurrahman pun mencari Abu Jahal,
"Lihat.. Laki-laki yg mengenakan perisai itu? Dialah Abu Jahal"
Ketika itu Abu Jahal bersenjatakan tombak, pedang & perisai dari kulit.

Sekejap keduanya menerobos pertahanan musuh hingga berhadapan langsung dgn Abu Jahal,
Yg satu menebas kaki kudanya,
Yg satunya menebas Abu Jahal,
Fir'aun umat ini pun tersungkur bersimpah darah.

Ketika perang usai,
Orang-orang mencari jasad Abu Jahal,
Ibnu Mas'ud menemukannya saat Abu Jahal masih bernafas,
"Allah telah menghinakanmu." Kata Ibnu Mas'ud
"Apakah aku terhina krn ada org yg membunuhku?!" 
Sungguh aku merasa terhormat jika bukan engkau yg membunuhku!
Beritahu aku siapa yg memenangkan pertempuran ini?"
Kata Abu Jahal

"Allah & Rasul-Nya yg menang." Jawab Ibnu Mas'ud
Ibnu Mas'ud lantas membunuh Abu Jahal.


THE GREAT STORY OF MUHAMMAD •• Perang Badar Kubro ••
اللّهمّ صلّ وسلّم عل نبيّنا محمّد

Perang Badar Kubra

Pagi mulai membuka lembaran hari,
Kala itu...
17 Ramadhan.

Pasukan Rasulullah bersiap menggoreskan tinta emas sejarah dgn peperangan pertamanya melawan kaum Quraisy,
Suara "Lâ ilâha illa Allah, Muhammad Rasûlullâh" berkumandang membangkitkan semangat jihad.
"Wahai Allah, jika pasukan ini hancur pada hari ini. Maka tidak akan ada lagi yg menyembah Engkau"

Gambar Ilustrasi

Rasulullah terus berdoa,
Hingga turun ayat,
"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kpd Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu. Sungguh Aku akan datangkan bala bantuan kpdmu dgn seribu malaikat yg dtg berturur-turut." (QS. Al-Anfal: 9)

••

Beliau ambil segenggam pasir & melemparkannya ke arah musuh,
Tak ada seorangpun yg tak terkena debu itu,
Saat mereka disibukkan dengan debu-debu itu,
Rasulullah langsung memberi komando pd pasukannya,

"Kukuhkan semangat kalian!"

Pasukan Muslim bergerak dengan penuh semangat,
Mengacak-acak pertahanan musuh.

Jibril pun turun,
Beserta seribu malaikat,
Kengerian nampak di hadapan kaum musyrik,
Banyak kepala terkulai tak tahu siapa yg menebas..
Banyak tangan terputus tak terlihat siapa yg menebas...

••

14 kaum Muslim gugur,
70 kaum Musyrik terbunuh, 70 tertawan
Pasukan Muslim kembali ke Madinah dgn membawa kemenangan besar dlm perang yg monumental.
Debu-debu beterbangan mengiring derap langkah pasukan Muslim.


•• THE GREAT STORY OF MUHAMMAD - Perang Badar Kubra ••

Kematian (pun) Disembelih

Di awal surah al-Baqarah disampaikan bahwa salah satu ciri mu'minin adalah beriman kepada hal ghaib, termasuk di dalamnya adalah beriman kepada berita dan kabar dari Allah dan Rasul-Nya tentang peristiwa hari akhir.


Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم bersabda:
"Kematian didatangkan dalam bentuk kambing berkulit hitam putih, lalu seorang penyeru memanggil: Wahai penduduk surga!
Mereka menengok dan melihat, lalu penyeru itu berkata: "Apakah kalian mengenal ini?"
Mereka menjawab: "Ya, ini adalah kematian", mereka semua telah melihatnya.
- Mereka paham sosok yg ditunjukkan adalah kematian -

Kemudian penyeru memanggil: Wahai penduduk neraka! Mereka menengok dan melihat, lalu penyeru itu berkata: "Apakah kalian mengenal ini?" Mereka menjawab: "Ya, ini adalah kematian", mereka semua telah melihatnya.

Lalu kematian itu disembelih diantara surga dan neraka, lalu penyeru itu berkata:
"Wahai penduduk surga, kekekalan tiada kematian setelahnya dan hai penduduk neraka, kekekalan dan tiada kematian setelahnya.
lalu beliau صلى اللّه عليه وسلم membaca (Dan berilah mereka peringatan tatkala ditetapkan perkara sedangkan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman).
Dan beliau صلى اللّه عليه وسلم. mengisyaratkan dengan tangannya ke dunia.
(HR. Bukhari; Muslim)


| Ketika kematian ditiadakan, yg ada hanyalah kekekalan,
| Di akhirat nanti hanya ada dua kekekalan...
Kekekalan dalam siksa Neraka atau kekekalan dalam kenikmatan Surga.


"Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketaqwaan dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali-Imran: 102)


وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب

Langkah-langkah Syetan

Firman Allah سبحانه وتعالى

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar.” (an-Nur: 21)

• Ayat ini merupakan peringatan agar orang yg beriman menjauh dari ajakan setan, meskipun ajakan itu dibawakan dengan bahasa yang indah, fasih, sederhana dan elok.

• Yang dimaksud “langkah-langkah setan” adalah:

"Perbuatan-perbuatan setan." (Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه)

"Bujuk Rayu Setan." (Ikrimah رحمه الله)

"Semua tindakan kemaksiatan adalah langkah-langkah setan." (Qatadah رحمه الله)

Bahkan berniat melakukan kemaksiatan adalah tergolong langkah-langkah setan.

Kita pahamai bahwa setan begitu “sabar” dalam menjerumuskan manusia dari cahaya menuju kegelapan.

| Contoh kecil bisa kita rasakan ketika azan subuh berkumandang;

Setan tidak langsung merayu kita, “jangan shalat subuh!”
tapi selangkah-demi selangkah, merayu… “tenang.. 5 menit lagi…” “sabaar… udara masih dingin..” “baru azan.. belum iqomah” “yaa, sekali-kali shalat di rumah aja gausah ke masjid..” dst.. “sangat sabar” merayu

Belum lagi ketika berniat bersedekah… Menikah…Berqurban… dll.

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian.” (al-Baqarah: 208)

• Allah سبحانه وتعالى yang memiliki kekasih, maka Setan pun memiliki kekasih.

Bedanya, Allah سبحانه وتعالى menjadikan seorang sebagai kekasihnya atas dasar sifat-Nya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sedangkan setan menjadikan seorang sebagai kekasihnya atas dasar kedengkian dan hasadnya kepada manusia, yang tujuannya untuk menemaninya sebagai penghuni neraka.

Firman Allah سبحانه وتعالى

“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah setan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 5-6)

• Kenali Musuhmu •

Jiwa Yang Suci

Firman Allah سبحانه وتعالى
"Demi jiwa serta penyempurnaannya." (QS. Asy-Syam [91]: 7)

| Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم mengatakan; "Setiap anak dilahirkan di atas fitrah, kemudian kedua orangtua-nya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi." (HR. Bukhari & Muslim)

Kemudian pada jiwa yg fitrah itu,

"Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kefasikan dan ketakwaannya." (QS. Asy-Syam [91]: 8)

| Ibnu Abbas رضي الله عنه menerangkan; "Maksudnya Allah menjelaskan pada jiwa itu tentang kebaikan dan kejahatan." (Tafsir ath-Thabari)

Maka jelaslah mana yg baik dan mana yg buruk.

"Sesungguhnya beruntunglah orang yg menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yg mengotorinya." (QS. Asy-Syam [91]: 9-10)

Beruntung jiwa yg mengikuti kebaikan yg telah dijelaskan kepadanya dgn ketaatan kepada Allah, merugi jiwa yg mengikuti keburukan yg diilhamkan kepadanya.

Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم ketika membaca ayat ini, beliau berdoa;

اللّهُمّ أت نفْسيْ تقْواها أنْت وليُّها وموْ لا ها وخيْرُ منْ زكّاها

"Ya Allah, limpahkanlah ketaatan kepada jiwaku ini. Engkaulah pemiliknya dan Pelindungnya, dan Engkaulah sebaik-baiknya Dzat yg menyucikan." (HR. At-Thabrani)

Jangan Merasa Amal Sudah Banyak

Firman Allah سبحانه وتعالى;
"Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahannam, dan pada hari itu manusia sadar, akan tetapi tidak berguna lagi kesadaran itu baginya. Dia mengatakan, 'alangkah baik kiranya dahulu aku mengerjakan (amal shalih) untuk hidupku ini." (QS. Al-Fajr [89]: 23-24)

Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم bersabda;
"Neraka jahannam diperlihatkan pada hari itu.
Neraka itu memiliki 70rb tali kekang, pada setiap tali kekang ada 70rb malaikat yg menariknya." (HR. Muslim)

Melihat kengerian itu, manusia tersadar bahwa amalnya sangat sedikit dan berandai dahulu beramal banyak semasa hidup.
Namun tak ada gunanya tersadar saat itu.
| Pelaku maksiat; akan menyesal atas dosa yg dilakukan.
| Pelaku ketaatan; berharap dapat menambah ketaatannya.
Namun tak ada kesempatan saat itu.

Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم bersabda;
"Seandainya seorang hamba menyungkur sujud sejak ia dilahirkan sampai ia mati tua dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah, niscaya ia akan menganggap hal itu kecil pada hari kiamat. Dan orang itu pasti sangat berharap dikembalikan ke dunia untuk menambah ganjaran pahalanya." (HR. Ahmad)

وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب

Kita Bagaimana?

Dahulu pernah ada seorang buta datang menemui Nabi صلى اللّه عليه وسلم,

Dia meminta keringanan untuk dapat mendirikan shalat Isya di rumahnya (tidak berjama'ah di masjid), dengan alasan sebagai berikut:

Dia buta..
Tidak ada penuntun jalan..
Banyak binatang buas.
Tapi tetap Nabi صلى اللّه عليه وسلم katakan, "Jika kamu mendengar azan, maka datangi"
(HR. Muslim)


lalu, bagaimana dengan kita...
Adakah alasan kita lebih berat dari alasan sang Abdullah ibn Ummi Maktum?

Sunday, May 10, 2015

Emas Sepenuh Bumi

Allah سبحانه وتعالى berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.” (QS. Ali-Imran: 91)

“Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari Neraka itu.” (QS. Al-Infithaar: 15-16)

--
Sabda Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم:
“Kelak pada hari kiamat orang kafir akan didatangkan lalu ditanyakan kepadanya,

‘Bagaimana menurutmu seandainya kamu mempunyai emas sepenuh isi bumi, apakah kamu mau menebus (siksaan) dengannya?’. 

Dia menjawab, ‘Iya tentu saja.’
Maka dikatakan kepadanya,

‘Sesungguhnya dahulu -di dunia- kamu diminta sesuatu yang lebih mudah daripada itu.”
(HR. Bukhari & Muslim)

• Ya, di dunia ini kita hanya diperintahkan untuk taat dan menyembah hanya kepada-Nya. Sesuatu yg lebih mudah dibanding mengumpulkan emas sepenuh bumi.

• Bahkan di dunia ini, bersedekah dgn separuh kurma pun bisa menjadi tameng kita dari api neraka.
-- Namun kemudahan itu justru tak pernah disyukuri, dimanfaatkan dan diamalkan --
"Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam Neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.” (QS. Al-An’am: 70)

Beramal-lah, jgn menunggu satu hari yg tak diterima tebusan dan tak diterima permintaan kembali ke dunia untuk beramal.

Foto: ilustrasi


وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب
لا حول ولا قوة إلا بالله

Saturday, May 9, 2015

Apakah Kau Mengancamku!?

Suatu hari, Nabi صلى اللّه عليه وسلم Shalat di sisi Maqom Ibrahim,
Datanglah Abu Jahl,
"Bukankah aku telah melarang kau melakukan hal ini?!"

Firman Allah سبحانه وتعالى tentang ini,
"Bagaimana pendapatmu ttg org yg melarang seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat?" (QS. Al-Alaq: 9-10)

Rasul صلى اللّه عليه وسلم kemudian memegang kerah Abu Jahl & mengguncangkannya,
"Kecelakaanlah bagimu.."
Abu Jahl menantang,
"Apa kau mengancamku?!"
"Kau & Tuhanmu tak akan sanggung berbuat sesuatu, akulah orang paling mulia di tempat ini!"
Turunlah firman Allah:
"Maka biarlah dia memanggil golongannya, kelak akan Kami panggil Zabanyah -Malaikat yg menyiksa-." (QS. Al-Alaq: 17-18)
Namun, ancaman ini hanya membuat dia lebih keras menentang Islam.

••

Abu Jahl berikrar,
"Sungguh aku akan membawa batu besar & akan kuhempaskan ke kepalanya jika dia masih shalat di Ka'bah!"

Benarlah..
Taktala Nabi Shalat,
Dia datang membawa batu besar,
Namun...
Tetiba dia melangkah mundur,
Wajah pucat pasi,
Tubuh lemas bergetar,
Lari ketakutan.

"Ada apa denganmu?" Tanya kaumnya
"Saat aku mendekati Muhammad, aku dihadang oleh binatang seperti unta yg sangat menakutkan,
Aku tak pernah melihat yg menakutkan seperti ruap binatang itu,
Punuk & taringnya menakutkan,
Binatang itu ingin memangsaku jika aku mendekati Muhammad." Kata Abu Jahl


THE GREAT STORY OF MUHAMMAD

Fathima Menangis

Suatu hari Nabi صلى اللّه عليه وسلم sedang shalat.
Sementara Abu Jahal & kawan - kawannya  sedang duduk-duduk di sekitar Ka’bah.

Abu Jahal memberi tantangan pada kawannya...
“Siapa yang mau mengambil kotoran di samping kita ini,
kemudian meletakkannya di punggung Muhammad saat dia sujud?”

Maka bergegaslah orang yang paling buruk di antara mereka.
Bergegas menyambut gagasan itu mendahului yang lainnya.
Dia cepat dalam menunaikan keinginan mereka yang penuh dosa dengan berkata, “Saya!” kata ‘Uqbah

Lelaki fajir itu bergegas pergi ke sampah yang dimaksud, dimana binatang paling kotor & paling jelek saja jijik mendekati sampah itu.

Lantas ia membawanya, kemudian diletakkan di atas punggung Nabi صلى اللّه عليه وسلم  saat beliau bersujud,

Mereka menyaksikannya dengan tepuk tangan & tertawa hingga badan mereka bergoncang miring ke badan temannya.
Nabi صلى اللّه عليه وسلم tetap dalam sujud &  munajat.
Hingga bergegaslah salah seorang yang melihat kejadian itu menuju Fathima binti Rasulullah,
Putri makhluk Allah paling mulia dari sisi ayah maupun ibu.

Sambil menangis, dia megangkat kotoran dari punggung ayahnya yang mulia,
ia mencuci bekas-bekas yang menimpa.
Kemudian Fathima menemui sekelompok Quraisy yang menghinanya,
lalu ia mencela & mencaci mereka.
Mereka pun menundukkan kepala & tidak dapat membalas sepatah kata pun.

“Jangan menangis wahai putriku.
Sungguh Allah akan menolong ayahandamu.”
Rasulullah lantas berdoa, “Ya Allah, hukumlah orang-orang Quraisy ini.” (HR. Bukhari)


•• THE GREAT STORY OF MUHAMMAD

Tetangga "Masa Gitu"

Suatu hari..
Nabi صلى اللّه عليه وسلم bersiap keluar rumah,
Ada janji bertemu Abu Bakr رضي الله عنه di dekat Ka'bah.
Setelah pamit pd Istrinya tercinta, beliau bergegas menuju pintu rumah.

Beliau terkejut...
Melihat pemandangan di depan rumahnya,
Kotoran & duri berserakan,
Siapa pelakunya?
Dia adalah Istri Abu Lahab, yaitu Ummu Jamil.
Tanpa mencela & mencaci,
Nabi hanya berkata lembut, "Mengapa begini perlakuan tetangga?"

••

Foto: ilustrasi

Suatu saat, Ummu Jamil berkeliling Mekkah membawa batu besar mencari Nabi,

"Di mana Muhammad?!"
Teriaknya pd setiap orang yg ditemui.
"Muhammad ada di dekat Ka'bah bersama Abu Bakr"
Kata seorang yg ditemuinya itu.

Dgn sorot mata tajam penuh amarah,
Dia berteriak kpd Abu Bakr,
"Di mana sahabatmu?"
"Dia membuat syair yg menghina diriku"
Abu Bakr terdiam & keheranan,
"Apa wanita ini tidak melihat Nabi di sampingku?"
-gumamnya dlm hati-

Ummu Jamil lantas bersyair,
"wahai yg tercela, kami menentangnya..
Perintahnya, kami abaikan..
Agamanya, kami benci.."
Setelah Ummu Jamil pergi,
Abu Bakr bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa dia tdk melihatmu?"
"Allah membutakan pandangannya."
Jawab Nabi.

•• THE GREAT STORY OF MUHAMMAD


Imam al-Hakim رحمه الله menyampaikan bahwa mereka yg selalu menteror & mengintimidasi Nabi adalah para tetangganya, seperti Abu Lahab, Hakam ibn al-Ash, Uqbah ibn Abi Mu'ith, Adi ibn Hamra & Ibn Ashda al-Hazali.
» Hanya Hakam ibn al-Ash yg masuk Islam dr tetangganya itu.
(al-Mustadrak)

Nabi صلى اللّه عليه وسلم dalam sabdanya, 
"Demi Allah tidak beriman, tidak beriman, tidak beriman..
Oorang yg tetangganya tidak aman dari kejahatannya."
(HR. Bukhari & Muslim)

Mereka Bernyanyi

Allah سبحانه وتعالى berfirman;
"Dan orang-orang kafir berkata; 'Janganlah kalian mendengar dgn sungguh-sungguh al-Qur'an ini & buatlah hiruk pikuk terhadapnya, agar kalian dapat mengalahkan (mereka)'"
(QS. Fushilat: 26)

Intimidasi terus dilakukan terhadap Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم & kaum Muslimin,
Mereka mengusir semua yg datang ingin mendengarkan al-Qur'an,
Mereka bernyanyi membuat keributan jika melihat Rasulullah membaca al-Qur'an,
Tujuannya jelas,
Agar orang-orang tidak mendengarkan al-Qur'an.

Allah سبحانه وتعالى berfirman;
"Dan di antara manusia ada yg mempergunakan 'lahwul hadits' -perkataan yg tak ada guna- untuk menyesatkan manusia dr jalan Allah..."
(QS. Luqman: 6)


•• THE GREAT STORY OF MUHAMMAD


Tentang QS. Luqman: 6
seorang ahli tafsir dr kalangan Sahabat Nabi, yaitu Ibnu Mas'ud رضي الله عنه bersumpah dgn nama Allah hingga tiga kali & berkata, "Sungguh yg dimaksud 'lahwul hadits' dlm ayat itu adalah nyanyian & musik."

Tepat kiranya yg disampaikan Ibnul Qayyim رحمه الله bahwa tak mungkin bersatu dlm hati seorang manusia antara cinta kpd al-Qur'an dgn cinta kpd musik.


Begitulah...
Tak dahulu, tak sekarang...
Tipuan Iblis untuk mengeluarkan kecintaan membaca al-Qur'an dlm hati seorang manusia adalah menggantinya dgn nyanyian & musik.

Friday, May 8, 2015

Katakan Saja "Dia Tukang Sihir"

Dakwah Islam yg mulai terbuka membuat cemas kaum Quraisy,
Mereka tak menduga Muhammad kian banyak pengikutnya,
Rasa cemas membuahkan ide untuk melobi Abu Thalib agar keponakannya itu berhenti mendakwahkan Islam.
Rencana itu gagal, Abu Thalib ttp membela keponakannya.
Kampanye kebohongan dimulai,
Rumah Walid ibn Mughirah menjadi tempat berunding,
Hal ini diabadikan dlm al-Qur'an.
“Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan...” (Lihat •☞ QS. al-Muddatstsir: 18 - 25)
Dia telah memikirkan &  merencanakan serta menyusun makar agar orang-orang yg datang ke Mekkah tidak mendengarkan dakwah Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم,
Dia mulai mengatur rencana,
mengumpulkan kaum Qurasiy kemudian bersepakat ttg apa yg harus dikatakan ttg Muhammad,
"Muhammad Tukang Sihir"
Itulah yg disepakati untuk disampaikan kpd setiap org yg datang ke Mekkah agar mrk menghindar dr Muhammad.
••
Walid ibn Mughirah adalah orang yg ditetapkan masuk neraka.
Dialah orang yg dimaksud dalam firman Allah سبحانه وتعالى:
"Aku akan memasukannya kedalam (neraka) saqar" (QS. Al-Muddatstsir: 26)

Allah سبحانه وتعالى berfirman tentang al-Walid ibn al-Mughirah:
“Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya” (QS. Al-Muddatstsir: 11)


•• THE GREAT STORY OF MUHAMMAD


Yâ Shâbah..!!

Siang hari di bukit Shafä,
Bukit yg biasa digunakan penduduk Mekkah untuk mengumumkan hal-hal penting.


"Yâ Shâbah...!"
Suara Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم memecah keheningan,
Sebuah kalimat peringatan yg menggambarkan adanya peristiwa penting diteriakkan lantang.

"Siapa yg menyeru itu?!"

Tanya penduduk Mekkah keheranan...
Mereka berbondong-bondong mendatangi bukit Shafâ,
Mereka menduga ada pengumuman penting,
Dalam waktu singkat penduduk Mekkah berkumpul.

"Bagaiman jika kukabarkan bahwa ada segerombolan pasukan berkuda di balik lembah akan menyerang kalian, kalian percaya?" Tanya Rasulullah

"Ya! Kami tidak pernah tahu darimu selain kejujuran" jawab mereka

"Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kpd kalian tentang azab yg pedih.

Aku laksana seorang pengintai musuh yg melihat musuh dari ketinggian, lalu memberitahu kalian agar kalian tidak diserang tiba-tiba.

Wahai kaumku, belilah diri kalian dari Allah!
Selamatkan diri kalian dari neraka,
Karena aku tidak dapat memberi manfaat & mudharat serta tak mampu memberika pembelaan kepada kalian di sisi Allah."

... Hening ...

Orang-orang mulai berpencar pergi, kecuali Abu Lahab.

"Celaka engkau Muhammad! Apakah hanya untuk ini kamu menyuruh kami berkumpul di sini?!

Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم terdiam,
Allah سبحانه وتعالى yg menjawab,
"Celakalah kedua tangan Abu Lahab & sungguh dia akan binasa." (Al-Lahab: 1)

Peristiwa bukit Shafâ menyebar,
Mekkah heboh.

Allah سبحانه وتعالى berfirman,
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yg diperintahkan kepadamu & berpalinglah dari orang-orang musyrik." (QS. al-Hijr: 94)

Era dakwah terbuka dimulai.

"Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Kalian tidak memiliki sesembahan selain-Nya." (QS. al-A'raf: 59)
Ayat itu terus disampaikan.


•• THE GREAT STORY OF MUHAMMAD

Kakinya Terluka

Malam itu 24 Shafar,

Foto Ilustrasi

Dari dalam kamarnya, pandangan Beliau صلى اللّه عليه وسلم tertuju pd sekumpulan di luar sana
Sekumpulan manusia menghunus pedang yg sudah sangat bernafsu untuk membunuh sang Nabi Allah, 
Persis seperti yg telah dikabarkan Jibril عليه السّلام tentang  rencana pembunuhan itu.

Dengan bertawakal kepada Allah, beliau صلى اللّه عليه وسلم mengambil segenggam pasir & melangkah keluar sambil menebarkan pasir ke udara, inilah yg dimaksud dalam firman Allah سبحانه وتعالى;

“Dan kami jadikan di hadapan mereka sekat & di belakang mereka juga sekat, serta kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.” (QS. Yasin: 9)

Dengan prantara pasir itu Allah membuat para petinggi Quraisy sama sekali tak melihat Nabi berjalan keluar rmhnya, mereka lalu tertidur sedangkan Nabi menuju rumah Abu Bakr رضي الله عنه.

Pergilah dua orang mulia ini menghindari ancaman dari para kaum Quraisy, berhijrah ke Madinah.
Sesaat di sudut matanya berbinar sejernih embun di pagi hari, sambil menatap Mekkah, dia berkata;
“Sungguh aku mencintai negeri ini, seandainya kaumku tidak mengusirku, tentu aku tidak akan meninggalkannya.”

Di tengah perjalanan, mereka menaiki bukit terjal bebatuan hingga membuat Nabi yg saat itu tak beralas kaki terluka di bagian kakinya.
Beliau sengaja tidak beralas kaki agar tidak meninggalkan jejak, hingga sampailah mereka di Gua Tsur untuk menghindari kejaran musuh.

Foto Gua Tsur

Namun…
Para musuh mendatangi tempat itu juga hingga di mulut Gua, hal ini yg sangat membuat Abu Bakr khawatir akan keselamatan Nabi Allah.
“Jika mereka melihat ke arah kaki mereka, pasti mereka melihat kita” kata Abu Bakr

Demi Allah, Abu Bakr bukanlah pengecut, penakut atau pecundang seperti tuduhan para Syiah Rafidhah.
Abu Bakr tak peduli dirinya, yg dia khawatirkan hanyalah keselamatan orang yg sangat ia cintai, yaitu Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم.

Namun dgn tenang, Nabi صلى اللّه عليه وسلم mengatakan “Bagaimana pendapatmu jika ada dua orang & yang ketiganya adalah Allah?”

Ya, Allah menyelamatkan mereka.

Lalu mereka kembali melakukan perjalanan, hingga tibalah mereka di Yatsrib (Madinah)


••THE GREAT STORY OF MUHAMMAD••

اللّهمّ صلّ وسلّم عل نبيّنا محمّد

Abu Bakr رضي الله عنه & Para Saudagar Kaya

Berita tentang Muhammad yg menjadi Nabi & dakwah Islam sudah tersebar di kalangan kaum Quraisy saat itu,
Namun mereka tak begitu peduli,

"Muhammad mengaku menjadi Nabi.
Ia meminta kita untuk tidak menyembah berhala lagi, 
tapi kami tak akan bisa meninggalkan berhala-berhala kami."
Kata para tetangga Abu Bakr,
» Lalu mereka meminta Abu Bakr menemui Muhammad.

"Wahai Abu Qasim, apa benar kau mengaku sebagai Nabi?
Apa benar kau tdk mau menyembah berhala & tdk akan memeluk agama penduduk Mekkah?"
Tanya Abu Bakr begitu sampai di kediaman Sahabatnya itu.
» Sblm masuk Islam, Abu Bakr jg tidak menyembah berhala.
» Qasim adalah salah satu putra Nabi Muhammad.

"Betul Abu Bakr, aku adalah Nabi yg diutus untukmu & semua manusia..." Jawab Nabi.
Abu Bakr menyimak semua yg disampaikan Nabi Muhammad,
tanpa sedikit pun ada keraguan dlm dirinya.
Iya yakin yg disampaikan sahabatnya itu adalah kebenaran.
Tak banyak berbicara, Abu Bakr lgsg bersyahadat.
» Inilah mengapa beliau dijuluki "ash-shidiq", krn beliau lah yg paling membenarkan seluruh perkataan Nabi ketika yg lain tidak percaya.

Setelah satu minggu beliau Islam, ada enam org yg berhasil di-Islam-kan olehnya,
Mereka adalah rekan bisnisnya, para saudagar kaya raya, mereka jg termasuk dari 10 org yg dijamin masuk surga,
Mereka adalah Usman ibn Affan, Talhah ibn Ubaidillah, Zubair ibn Awam, Abdurrahman ibn Auf, Sa'ad ibn Abi Waqqas & Abu Ubaidah ibn Jarrah

Fakta sejarah bahwa pd awal Islam, dari sekitar 67 org pertama yg masuk Islam, hanya 13 org yg dri kalanangan budak & hamba sahaya.
Sisanya adalah org-org terpandang & kaya raya.

Ini jg membantah kaum Orientalis yg mengatakan bahwa pemeluk Islam pertama adalah kaum dhuafa & budak yg masuk Islam hanya sekedar krn ingin bebas.


•• THE GREAT STORY OF MUHAMMAD صلى اللّه عليه وسلم

Selimuti Aku

6 bulan berlalu sejak diangkatnya Muhammad menjadi Nabi,

Suatu hari di suatu lembah,
"Wahai Muhammad!"
Terdengar suara memanggil namanya,
Melihat sekitar, tak ada satupun sosok manusia.

Tetiba tubuh bergetar disertai ketakutan yg sangat, ketika beliau mendongakkan pandangan ke atas,
Sosok makhluk yg mendatanginya di Gua Hira kembali datang,
Beliau tak sadarkan diri.

Ketika tersadar, beliau bergegas pulang mendatangi Khadijah,
"Selimuti aku!"

Saat itu turunlah wahyu,
"Yaa ayyuhal muddattsir, qum fa andzir..." (al-Muddattsir: 1-5)

Detik itu kehidupan beliau masuk dlm tahapan baru, tahapan sebagai seorang Rasulullah.

Beliau mulai menyebarkan ajaran Islam secara sembunyi-sembunyi,
Istrinya tercinta yg pertama kali memeluk Islam, kemudian anak angkatnya (Zaid ibn Haritsah),
Sepupunya (Ali ibn Abi Thalib) &
Sahabat karibnya (Abu Bakr),
merekalah yg termasuk "as-Sâbiqûnal Awwalûn" -orang yg paling dahulu masuk Islam-

•• THE GREAT STORY OF MUHAMMAD صلى اللّه عليه وسلم

Pergi Ke Gua Hira

Matahari baru saja terbenam,
siang mulai diselimuti malam,
Sya'ban berganti Ramadhan,
Usia anak Abdullah itu telah 40 tahun.
Bergegas meninggalkan rumahnya,
Cucu Abdul Muthalib itu pergi sendiri, tanpa seorang pendamping pun.
Langkah kakinya begitu mantap.

Ke mana Muhammad pergi?..

Ia pergi ke Gua Hira di Jabal Nur, ± 2mil dari Mekkah.


Di sana, dia menyendiri, bertafakur ttg kehidupannya,
Hingga tetiba datang sosok makhluk besar yg sayapnya menutupi ufuk.
Jibril عليه السّلام,

Datang menyampaikan pesan dr Rabbul 'Alamin untuk al-Amin,
"Iqra, bismirobbikalladzi khalaq, dst..." (al-Alaq: 1-5)

Foto Gua Hira

Senin 21 Ramadhan, 10 Agustus 610 M.
Pd usianya yg ke 40 thn, 6 bln & 12 hari (menurut perhitungan Hijriyah),
39 thn, 3 bln & 20 hari (menurut perhitungan Masehi),
Malam itu, awal dari masa kenabian Muhammad.

"Selimuti aku! Selimuti aku!"
Setibanya di rumah, krn rasa takutnya yg blm jua hilang,
"Suamiku.. Apa yg terjadi pdmu?" Kata Istrinya tercinta.

"Aku khawatir terhadap diriku", kata Nabi صلى اللّه عليه وسلم'

Mendengar itu, Khadijah lgsg menyemangati suaminya tercinta,
"Allah tidak akan pernah menyusahkanmu!"

[Inilah yg membuat yakin bahwa suaminya tidakk akan susah & kita pun harus yakin bhw jk kita memiliki sifat ini, hidup kita tdk akan lapang] Apa itu?

"Engkau adalah penyambung silaturahim, pemikul beban org yg mendapat kesulitan, penyantun org yg miskin, memuliakan tamu serta penolong setiap upaya menegakkan kebenaran."


THE GREAT STORY OF MUHAMMAD

Thursday, May 7, 2015

Kesempurnaan Islam

Firman-Firman Allah سبحانه وتعالى;
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah kuridhoi Islam itu sebagai agamamu.” (QS. al-Maidah: 3)
“Telah sempurnalah syariat Rabbmu (Al-Qur’an) sebagai syariat yang benar dan adil. Tidak ada satu pihak pun yang mampu mengubah syariat-syariat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-An’am: 115)
“Dan telah Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. an-Nahl: 89)
••
Seorang Yahudi pernah bertanya kepada Sahabat Nabi صلى اللّه عليه وسلم (Salman al-Farisi رضي الله عنه) :
“Apakah benar bahwa Nabi kalian telah mengajarkan segala sesuatu, sampai permasalahan buang hajat?”
Beliau menjawab:
“Tentu... Sungguh Nabi kami telah melarang kami menghadap kiblat ketika buang air besar dan buang air kecil. Beliau juga melarang kami beristinja’ (bersuci setelah buang air) dengan tangan kanan..." (HR. Muslim)
••
Dari bangun tidur hingga tidur, Islam telah mengajarkan Ilmu dan Etikanya.
Semoga kita bisa menjalani hidup dengan Etika Seorang Muslim.


​​​آمــــــــــــــــــين يا رب العالمينَ
بارك الله فيك